Dalam berdoa, seringkali manusia meminta kepada Allah,
"Ya Allah, mudahkanlah cobaan yang Engkau berikan, jangan persulit aku dengan berbagai cobaan yang tidak bisa kupikul".
Doa ini menjadikan diri kita sebagai manusia yang lemah sebelum menghadapi ujian yang diberikan Tuhan. Padahal sejatinya, kita memiliki kekuatan yang dahysat, manakala kita ingin membangkitkannya.
Teman, kenapa kita tidak berdoa seperti ini:
"Ya Allah, kuatkanlah diri ini menghadapi ujian yang engkau berikan, sesuai kapasitas saya sebagai manusia. Cobaan apapun yang Engkau berikan akan kupikul hingga semua bisa teratasi"
Saudara, ketahuilah ketika Anda menggunakan doa pertama, boleh jadi Anda tidak siap naik tingkat dalam ujian kehidupan yang diberikan Allah. Kemudian kita meminta kepada Tuhan agar diri ini menjadi manusia biasa-biasa saja, yakni seperti manusia pada umumnya.
Sedangkan ketika kita memakai doa kedua, maka Anda siap menjadi manusia yang lulus dalam ujian kehidupan yang diberikan Allah. Kenapa? Karena kita meminta manjadi kuat, bukan menjadi lemah. Diri ini telah kita siapkan untuk naik tingkat. Bahwa setiap ujian ditujukan untuk menguji kemampua seseorang, layaknya seorang siswa yang hendak naik kelas. Maka perlu diuji.
Tengoklah foto ini:
Manusia ini, ketika berhasil memanggul batu satu, maka ia akan menambah batu lainnya. Bahkan ketika ia sukses memanggul batu berat, ia akan mencoba memanggul batu yang lebih berat.
Saudara, mari kita berdoa menjadi lebih kuat, bukan meminta beban ringan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Terima kasih pak Noer ...
BalasHapusSpectaculer sekali infonya ...