Mahasiswa sebuah predikat yang sangat didambakan para remaja setelah lulus dari predikat siswa. Mahasiswa di mata masyarakat adalah pemuda harapan yang nantinya akan menggantikan para pemimpin yang selama ini hanya bisa membual tanpa memberikan bukti kongkrit untuk mensejahterakan rakyat.
Jika mahasiswa tugasnya datang ke kampus hanya untuk mencari nilai, hanya untuk mendengarkan ocehan dari dosen, lalu mencatat di selembar kertas kemudian belajar semalaman untuk menjawab ujian esok hari. Apakah mahasiswa yang hanya seperti ini kerjanya yang akan menjadi harapan masyarakat untuk menjadi pemimpin dikemudian hari ? Tentu tidak, mahasiswa yang seperti ini belum teruji untuk menjadi seorang pemimpin. Dikampus kita sebagai mahasiswa tidak hanya di tuntut untuk belajar saja di dalam ruang kuliah tapi lebih dari itu kita juga akan belajar menjadi pemimpin, ada banyak organisasi yang dapat menjadi wadah kita untuk membentuk kepemimpinan.
Ada beberapa fungsi bagi kita sebagai seorang mahasiswa dan menjadikan hal itu sebagai karakter. Pertama, sebagai Agent Of Change (Agen Perubah). Kita sebagai mahasiswa adalah harapan masyarakat yang akan merubah bangsa ini dari keterpurukan yang tak berkesudahan, dimulai dari krisis yang terjadi tahun 1998 hingga kini merebaknya korupsi di negeri ini yang membuat negeri ini semakin terpuruk. Apakah kita sebagai mahasiswa hanya akan diam dengan semua permasalahan yang ada, kita bisa mengubahnya karena itu mahasiswa harus bersatu bersama-sama untuk mengingatkan pemerintah untuk bekerja lebih profesional.
Kedua, sebagai Iron Stock (Calon Pemimpin). Hal inilah yang menjadikan kampus merupakan tempat strategis untuk menciptakan pemimpin masa depan. Kepemimpinan kita tidak akan terbentuk hanya dengan diam di ruang kuliah untuk memandangi papan tulis dan dosen yang sedang memberikan kuliah. Kepemimpinan akan terbentuk ketika kita bersama aktif menjadi mahasiswa yang tidak hanya kuliah saja tapi juga aktif untuk berorganisasi. Disanalah kepemimpinan kita akan terbentuk.
Ketiga, sebagai Social Control (Kontrol Sosial). Hal ini yang sangat dinantikan masyarakat yakni bagaimana kita memberikan kontribusi kongkrit bagi kesejahteraan mereka. Dengan mengadakan kegiatan bagi masyarakat, berdiskusi dengan tokoh masyarakat mengenai permasalahan yang terjadi kemudian mencari jalan keluar terhadap permasalahan tersebut. Itulah fungsi kita sebagai mahasiswa yang menjadi harapan negeri ini.
Keempat, sebagai Moral Force (Kekuatan Moral). Kekuatan moral menjadi karakter khas yang menjadikan mahasiswa sebagai panutan oleh masyarakat. Sehingga posisi ini menjadikan mahasiswa sebagai ikon pembangun moral dan pembangun jiwa. Karakter ini menjadi bertolak belakang dengan kekuatan politik yang ingin menjadikan mahasiswa sebagai tameng kekuatan politik yang memiliki kepentingan besar pada mahasiswa.
Di kampus ini akan terbentuk dua karakter mahasiswa. Pertama, Mahasiswa Pasifis. Mahasiswa ini merupakan mahasiswa yang kegiatannya hanya 3 K yakni Kampus, Kantin, dan Kosan. Mahasiswa seperti ini hanya melakukan tiga aktifitas saja yakni ke kampus hanya untuk kuliah, ke kantin jika mau makan dan ke kosan untuk istirahat dan ditambah lagi dengan jalan-jalan. Hanya siklus ini yang mereka lakukan, apakah mahasiswa seperti ini yang menjadi harapan bangsa? tentu tidak, mahasiswa seperti ini hanya mementingkan dirinya sendiri. Kedua, Mahasiswa Aktifis. Mahasiswa seperti ini adalah mahasiswa yang tidak hanya aktif kuliah saja tapi juga aktif untuk mencari solusi atas permasalahan negeri. Mahasiswa ini juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Mereka aktif mengontrol kebijakan pemerintah yang menyengsarakan masyarakat, dan tidak adil kepada masyarakat. Mereka juga memberikan kontribusi kongkrit untuk mensejahterakan masyarakat dengan melakukan kegiatan sosial di tengah masyarakat. Merekalah mahasiswa harapan bangsa yang akan mengubah negeri ini untuk menjadi lebih baik. Kemanakah karakter kita akan terbentuk, menjadi mahasiswa pasifis yang apatis dan acuh terhadap permasalahan negeri ini ataukah menjadi mahasiswa aktifis yang belajar untuk mengubah negeri agar menjadi lebih baik. Indonesia saat ini membutuhkan orang yang bukan hanya cerdas saja dalam akademis tapi juga cerdas untuk memimpin dan mencari solusi bagi permasalahan negeri ini.
(Disadur dari media internet)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar